Basuki Gandeng Pengusaha Lokal Ikut Pengadaan Bus Transjakarta
Operator bus Transjakarta tidak pernah membeli armada baru, meskipun usianya lebih dari 10 tahun. Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta diminta untuk menindak tegas bus yang tidak laik.
Jadi mereka selalu berpikir, bus TransJakarta kan sudah sepuluh tahun. Operator enggak pernah ganti baru kan
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, seharusnya pada usia 5-6 tahun bus sudah harus diganti. Namun para operator tidak mau mengganti dan menambah bus baru.
"Jadi mereka selalu berpikir, bus Transjakarta kan sudah sepuluh tahun. Operator enggak pernah ganti baru kan. Dia enggak pernah ganti baru, karena dia tau kalau kita enggak punya bus," ujar Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (23/10).
3 Hari Razia, DKI Kandangkan 21 Bus TransjakartaMenurut Basuki, permasalahan terjadi pada kontrak dengan operator lama. Rencananya kontrak yang sudah tidak sesuai akan dihentikan. "Jadi, kita mau enggak mau mesti nambah bus. Ini masalah kan kontrak-kontrak lama dengan operator lama. Mereka tuh kita mau setop," ucapnya.
Agar bisa menambah bus dengan cepat, lanjut Basuki, harus segera memasukan pengadaan bus melalui e-katalog. Sehingga pengusaha lokal bisa juga
ikut untuk melakukan pengadaan. "Kita putuskan kenapa enggak lokal bikin bus, dulu kita semua impor nih. Lokal baru berani bikin setelah kita ada e-katalog dan sekarang mulai berdatangan. Sudah saya sikat saja operator yang nakal," katanya.Dari total bus Transjakarta saat ini, 60-70 persen sudah tidak laik. Namun pada akhir tahun ini akan ada penambahan bus hingga 500 unit. "Sampai akhir tahun bisa tambah 500-an bus. Begitu dia masuk lagi, yang lama kita potong," tegasnya.